Menghadang Masuknya Rokok ke Sekolah: Upaya Menciptakan Lingkungan Belajar Sehat
Keberadaan rokok di sekitar kita seakan tidak terhindarkan. Meskipun pemerintah telah mengeluarkan peraturan terkait bahaya merokok, jumlah perokok, terutama di kalangan anak-anak dan remaja, terus meningkat. Bahkan peringatan keras yang terpampang di kemasan rokok seperti, “Rokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin,” belum mampu menekan konsumsi rokok secara signifikan.
Ironisnya, remaja dan anak-anak kini menjadi konsumen rokok yang semakin mudah ditemui. Berita mengenai anak-anak yang sudah kecanduan rokok di usia dini mencerminkan betapa besarnya pengaruh lingkungan, khususnya orang dewasa, terhadap perilaku mereka. Anak-anak cenderung meniru apa yang dilihat, dan ketika mereka melihat orang dewasa merokok di tempat umum atau bahkan di rumah, kebiasaan ini secara tidak langsung ditularkan kepada mereka.
Sekolah sebagai tempat pendidikan harus menjadi zona aman dari pengaruh rokok. Namun, hal ini tidak mudah dicapai hanya dengan anjuran atau kampanye persuasif. Seringkali, upaya untuk mencegah rokok masuk sekolah terbentur oleh peraturan yang tidak diterapkan dengan tegas. Bahkan, ada kasus di mana peraturan larangan merokok hanya diberlakukan kepada siswa, sementara guru atau staf sekolah masih merokok di area sekolah
Sekolah sebagai tempat pendidikan harus menjadi zona aman dari pengaruh rokok. Namun, hal ini tidak mudah dicapai hanya dengan anjuran atau kampanye persuasif. Seringkali, upaya untuk mencegah rokok masuk sekolah terbentur oleh peraturan yang tidak diterapkan dengan tegas. Bahkan, ada kasus di mana peraturan larangan merokok hanya diberlakukan kepada siswa, sementara guru atau staf sekolah masih merokok di area sekolah
Penulis: Jhofan Amandu Margani (TC Warriors Sulawesi Utara)
Leave a Reply